Random Geng
Oleh: Ega Ardiana Darrr… suara petir menyambar Dua wanita muda terkejut mendengarnya, apalagi mereka sedang di teras. Awalnya ingin menikmati hujan, malah diberi kejutan. Namun, setelah kaget mereka saling memandang lalu tersenyum saja. Memang cuaca minggu-minggu ini sedang buruk. “Minum tehnya, Rei.” Ais mengalihkan senyuman pada teh yang manis panas, “Iya Ais, untung saja aku sudah sampai ke rumahmu ya. Kalau tidak, mungkin aku akan kehujanan di tengah jalan.” “Lagipula kamu kan selalu tepat waktu. Jika kamu bilang sampai jam sebelas, sebelum jam sebelas penampakanmu dan motormu sudah ada di depan rumahku.” “Itu bukan tepat waktu lagi, tapi terlalu awal.” Mereka kembali melanjutkan perbincangan lagi. Topik yang random dan kadang di luar nalar. Mungkin karena itu mereka cocok menjadi teman. Pertemuan mereka juga karena kejadian yang tak terduga. Sudah seperti skenario sinetron. Kemudian, muncul notifikasi dari handphone Ais. Dia membukanya dan mengernyitkan alis ketika membaca ...